Related PapersJOINTECS Journal of Information Technology and Computer SciencePelayanan kesehatan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Pelayanan kesehatan yang baik bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Peningkatan pelayanan kesehatan yang baik seharusnya tidak berhenti sampai pada pembanguan infrastruktur yang baik, atau hanya sampai pada pemeriksaan atau diganosis dokter terhadap pasiennya. Akan tetapi pelayan kesehatan yang baik juga terletak pada tentang bagaimana cara yang harus dilakukan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah. Kasus tidak efektifnya pelayan kesehatan banyak terjadi di masyarakat, mulai dari lambatnya pelayanan rumah sakit, mal praktek, sampai pada masalah yang paling banyak di temukan dan sering terjadi yaitu proses antrian yang harus dilakukan oleh calon pasien yang akan berobat ke dokter umum atau spesialis. Penerapan model pengambilan nomor antrian berbasis sistem informasi dan SMS Gateway dapat meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan karena pasien yang sedang sakit tidak harus datang dan menganti, melainkan cukup dengan mengirim SMS dengan format yang telah ditentukan dan sistem akan membalas SMS tersebut secara otomatis. SMS yang dikirimkan oleh sistem berisi nomor antrian dan estimasi perkiraan waktu pada pukul berapa pasien harus ke dokter. Dari hasil pengujian menggunakan White Box diperoleh hasil VG = 4 dan Cyclometic Complexity CC = 4 untuk modul pengambilan nomor antrian secara otomatis dengan menggunakan SMS. Ini membuktikan bahwa alur sistem yang dibuat dapat berjalan efektif dan efisien. Kata Kunci Sistem informasi, perancangan sistem, SMS GatewayLayanan sistem antrian di di Rumah Sakit mengalami masalah bahwa antrian layanan lebih lama dari pada pelayanan kesehatanya sendiri. Atas dasar hal tersebut dibutuhkan sebuah model yang mampu memberikan layanan antri yang tepat sasaran dan memberikan rasa keadilan kepada pengantri. Dalam paper ini digunakan 10 kriteria untuk menentukan prioritas antrian yakni Faktor Risiko Penyakit, Biaya Perawatan, Tenaga Medis, Peralatan Kesehatan, Waktu tunggu, Jarak Domisili Pasien, Usia, Jenis Kelamin, Jumlah pasien yang dilayani diunit yang dituju dan Keputusan Pimpinan. Ke-10 kriteria ini agar diperoleh hasil yang lebih objektif dikombinasikan dengan Group Decision Making Tipe 2 GDM2 dan metode entropy untuk mengevaluasi antrian model Multiple Channel Model M/M/s. Jumlah loket layanan sangat berpengaruh terhadap jumlah antrian dan waktu layanan. Kesimpulan yang didapat bahwa menambah jumlah loket layanan sebanyak dua kali lipat dari akan memangkas 1/2 dari jumlah orang yang dilayani per-...Manusia hidup di dunia ada bermacam-macam bentuk tubuh, besar, kecil, tuamuda, laki-laki, perempuan, bentuk muka, warna kulit atau kondisi fisiknya ada yang sehat dan sakit. Semakin bertambahnya manusia di alam ini, semakin banyak persentase kemungkinan orang mengalami sakit mendadak, sehingga membutuhkan perawatan medis yang mendadak juga. Untuk itu, diperlukan suatu cara yang paling mudah untuk melakukan konfirmasi ada atau tidaknya kamar untuk rawat inap di rumah sakit yang bersangkutan, sehingga pasien tidak harus melakukan pemesanan kamar ketika sudah tiba di rumah sakit yang bersangkutan, dan kemudian semua kamar sudah penuh dan harus dipindahkan lagi ke rumah sakit lain. Hal ini menyebabkan si pasien akan mengalami keterlambatan untuk ditangani, sehingga bisa berakibat fatal bagi pasien tersebut. Permasalahan tersebut dapat ditangani dengan pengembangan sistem baru menggunakan short message services sms terutama untuk pemesanan kamar rawat inap, dan untuk mengetahui jenis pelayanan lain yang ada di rumah sakit tersebut melalui website rumah sakit, sehingga sistem pemesanan kamar semakin efektif dan efisien. Namun, sistem yang dikembangkan masih memiliki kelemahan karena sistem hanya dapat digunakan pada telepon selular yang menggunakan modem GSM. Keywords Short Message Service SMS, SMS Gateway, GSMSaat ini banyak kota besar dan berkembang menerapkan konsep smart city untuk meningkatkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat termasuk kota kendari sulawesi tenggara untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan infrastruktur jaringan teknologi informasi yang menghubungkan instansi pemerintahan dan fasilitas perkotaan yang menunjang smart city, salah satu hal penting dalam penyediaan infrastruktur jaringan adalah pematangan konsep dan desain arsitektur jaringan teknologi informasi, penelitian dilakukan dengan mengumpulan data tentang kondisi infrastruktur jaringan yang ada saat ini kemudian membuat konsep dan desain berdasarkan pemetaan wilayah instansi di setiap kecamatan yang ada di kota kendari Kata Kunci Arsitektur, Tecknologi informasi, Model, Smart Cityhelmi kurniawan, Santi S., Uyock Saputro, Alimuddin Yasin, iko rasaki, INDRA SAMSIE, Isnanto Adi Prasetyo, Ni Kadek Sumiari, Ni Ketut Dewi Ari Jayanti, Nova Rijati, AnNa NaTsirSeminar Nasional Informatika SNIf merupakan salah satu agenda kegiatan rutin tahunan Universitas Potensi Utama sebagai forum yang mempertemukan akademisi, Peneliti, Praktisi dan Pengambil Kebijakan dibidang informatika guna penyebaran Ilmu pengetahuan dan Teknologi terkini. Kumpulan makalah dikemas dalam bentuk prosiding dan dikelompokkan sesuai dengan bidang kajian antara lain Computer Science, Artificial Intelligence, Image Processing, Computer Networking end Security, Multimedia, Wirelles Computing, Interfacing, Information System, dan Software Engineering. Makalah yang diterima berasal dari seluruh Indonesia, makalah yang dimuat dalam Prosiding SNIf 2015 telah melalui tahap evaluasi oleh para reviewer yang berkompeten dibidangnya. Panitia mengucapkan selamat serta terima kasih atas keikutsertaan dalam Seminar Nasional Informatika SNIf 2015. Panitia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Sumatera Utara dan semua pihak yang telah mendukung serta berpartisipasi aktif dalam mensukseskan acara Seminar Nasional ini. Saran dan Kritikan demi menuju kesempurnaan prosiding SNIf sangat diharapkan. Semoga prosiding ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam pengembangan teknologi dan peningkatan pembelajaran dibidang konvensional menjadi polemik yang umum di masyarakat. Lamanya proses pelayanan dan waktu tunggu antrian konvensional sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Di instansi kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan poliklinik, bahkan proses antrian harus dilakukan oleh pasien sebagai pendaftar sebelum dapat dilayani. Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan sistem antrian digital berbasis mobile yang dapat diakses secara online. Pendaftar dapat melakukan registrasi melalui aplikasi eAntrian di smartphone yang terkoneksi dengan internet. Informasi nomor antrian akan diperoleh setelah pendaftaran dinyatakan valid. Selain itu, pendaftar juga mendapatkan informasi laju nomor antrian yang sedang dilayani secara real-time. Hasil dari kegiatan pengabdian ini antara lain sosialisasi diikuti oleh 13 pegawai Puskesmas, demo aplikasi, uji coba aplikasi selesai dilakukan. Login sebagai pengguna dan pengelola pada aplikasi berhasil dilakukan. Ketika login sebagai pengelola, jenis laya...SumberBiaya Biaya untuk sistem antrian ditanggung oleh Rumah Sakit. Sumber Tenaga Antrian di Poli membutuh karyawan untuk memanggil pasien. 6. Service Parameter Hasil Analisa Proses pelayanan Pelayanan yang sedang berlangsung dilakukan dengan cara pasien datang langsung ke rumah sakit untuk mengambil nomor antrian. selanjutnya setelah pasien
Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan. Pelanggan pada antrian rawat jalan rumah sakit adalah pasien sedangkan layanannya adalah pendaftaran dan layanan medis. Masalah utama yang terjadi pada layanan rawat jalan rumah sakit dilihat dari hasil observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohaman Alkadrie yaitu waktu yang dihabiskan pasien sangat lama, mulai dari pendaftaran hingga mendapatkan layanan medis oleh dokter yang bersangkutan. Pada model antrian rumah sakit tersebut, waktu tunggu paling banyak dihabiskan pasien untuk menunggu mendapatkan pelayanan medis. Model antrian baru yang dibangun adalah M/D/n FCFS/∞/∞, di mana setelah melakukan analisis yang mendalam terhadap kebutuhan sistem antrian di rumah sakit dapat membantu pasien untuk memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Implementasi model antrian pada website membuktikan bahwa waktu tunggu pasien selama 2 jam saat observasi awal dapat berkurang hingga mencapai 1 menit. Uji sistem terhadap aplikasi yang dibangun pada penelitian ini dilakukan dengan UAT User Acceptance Test dan blackbox. Pengujian blackbox dilakukan untuk menguji input dan output pada sistem dan seluruh hasilnya sesuai. Pengujian UAT secara keseluruhan mendapatkan respon sangat baik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika ISSNe 2548-9364 / ISSNp 2460-0741 Vol. 6 No. 2 Agustus 2020 Submitted 17-07-2019; Revised 04-08-2020; Accepted 24-08-2020 Model Antrian Pendaftaran Pasien Rawat Jalan pada Rumah Sakit Studi Kasus di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak Adetya Pratiwi1, Eva Faja Ripanti2, Anggi Srimurdianti Sukamto3 Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Prof Dr H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, 78115 adetyapratiwisc1 evaripanti anggidianti Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan. Pelanggan pada antrian rawat jalan rumah sakit adalah pasien sedangkan layanannya adalah pendaftaran dan layanan medis. Masalah utama yang terjadi pada layanan rawat jalan rumah sakit dilihat dari hasil observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohaman Alkadrie yaitu waktu yang dihabiskan pasien sangat lama, mulai dari pendaftaran hingga mendapatkan layanan medis oleh dokter yang bersangkutan. Pada model antrian rumah sakit tersebut, waktu tunggu paling banyak dihabiskan pasien untuk menunggu mendapatkan pelayanan medis. Model antrian baru yang dibangun adalah M/D/n FCFS/∞/∞, di mana setelah melakukan analisis yang mendalam terhadap kebutuhan sistem antrian di rumah sakit dapat membantu pasien untuk memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Implementasi model antrian pada website membuktikan bahwa waktu tunggu pasien selama 2 jam saat observasi awal dapat berkurang hingga mencapai 1 menit. Uji sistem terhadap aplikasi yang dibangun pada penelitian ini dilakukan dengan UAT User Acceptance Test dan blackbox. Pengujian blackbox dilakukan untuk menguji input dan output pada sistem dan seluruh hasilnya sesuai. Pengujian UAT secara keseluruhan mendapatkan respon sangat baik. Kata kunci— antrian, model, poli rawat jalan, rumah sakit, waktu tunggu. I. PENDAHULUAN Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan [9]. Antrian sangat beragam dan dapat dianalisis berdasarkan ciri dan karakteristik, di antaranya yaitu karakteristik pelaku antrian, karakteristik pelayanan, dan karakteristik kedatangan. Karakteristik pelaku antrian antara lain First Come First Serve FCFS, Last-In First-Out LIFO, Service in Random Order SRO, Priority Service PS, dan General Service Discipline GD. Karakteristik pelayanan merupakan ciri yang terkait dengan design sistem antrian dan penyebaran waktu pelayanan. Desain sistem antrian antara lain Single Channel dan Multiple Channel. Distribusi atau penyebaran waktu pelayanan dapat diperkirakan menggunakan distribusi peluang eksponensial. Karakteristik kedatangan dibagi menjadi tiga yaitu populasi kedatangan, perilaku kedatangan dan pola kedatangan [3]. Karakteristik antrian di suatu tempat didasarkan oleh kebijakan sistem operasional yang berlaku. Teori dan karakteristik antrian dapat ditemukan penerapannya pada berbagai industri, khususnya yang bergerak dibidang pelayanan dan jasa. Bidang pelayanan tersebut misalnya antrian kendaraan pada pom bensin, antrian pelanggan pada kasir, antrian nasabah pada teller bank, hingga antrian pasien pada rumah sakit. Karakteristik antrian pasien yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak yaitu pelayanan dapat diberikan setelah pasien mendaftarkan diri dan mendapatkan nomor antrian pada jam yang telah ditentukan. Selanjutnya, pelayanan pasien baru akan dimulai setelah dokter praktek yang bersangkutan hadir dan dimulai dari antrian pertama hingga antrian akhir yang mendaftar pada poli masing-masing. Berdasarkan deskripsi tersebut, karakteristik antrian yang diterapkan adalah First Come First Serve FCFS yang artinya pasien yang lebih dulu datang sampai, akan lebih dulu dilayani keluar. Umumnya, karakteristik pelayanan yang diterapkan di rumah sakit adalah Multi Channel, yaitu antrian dapat memasuki beberapa sistem pelayanan berdasarkan keluhan serta penyakit yang diderita pasien yang bersangkutan. Namun, karakteristik pelayanan eksisting yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak berupa Single Channel, jalur antrian hanya dilayani secara tunggal berupa pelayanan pemeriksaan pada poliklinik rawat jalan. Secara garis besar, sistem antrian yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi cenderung tidak efektif karena menuntut pasien untuk menjalani waktu tunggu antrian yang cukup lama, yang terlihat dari dimulainya antrian sejak waktu pengambilan nomor antrian yang dimulai bahkan sebelum dokter tiba, serta dari sistem pelayanan Single Channel meskipun pasien yang mendaftar terdiri atas berbagai poliklinik yang berbeda. Selain disebabkan oleh tidak efektifnya sistem antrian eksisting yang berlaku di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak, antrian pada rumah sakit secara keseluruhan memerlukan perhatian khusus. Hal ini mengingat karakteristik orang yang melakukan antrian, yaitu orang yang sedang sakit. Kegiatan menunggu antrian yang berkepanjangan lebih berdampak negatif bagi pasien yang kondisi fisiknya sedang tidak maksimal. Hal ini diperparah dengan adanya kemungkinan penularan penyakit oleh sesama pasien di ruang tunggu, khususnya penyakit yang dapat ditularkan melalui udara, misalnya penyakit influenza dan tuberkulosis. Di lain sisi, waktu tunggu untuk setiap antrian juga tidak dapat disamaratakan. Pemeriksaan oleh tim medis dapat berlangsung cepat maupun lambat tergantung pada kondisi pasien. Akibatnya, pasien tidak memiliki gambaran mengenai waktu tunggu yang dapat dialokasikannya untuk beristirahat di tempat selain ruang tunggu sembari menunggu antrian berjalan. Karakteristik pelaku antrian maupun durasi antrian di rumah sakit pada umumnya, serta minimnya efisiensi sistem antrian yang mungkin diterapkan di rumah sakit lainnya selain RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak menimbulkan pemikiran untuk melakukan perancangan model antrian yang dapat diimplementasikan untuk menunjang operasional rumah sakit. Implementasi dapat dilakukan pada sistem berbasis website agar memudahkan akses pasien saat mendaftar serta membantu meningkatkan pelayanan poli rawat jalan rumah sakit. II. URAIAN PENELITIAN A. Teori Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu oleh satu atau lebih pelanggan dalam suatu sistem untuk mendapatkan pelayanan [5]. Sistem antrian memiliki tiga karakteristik, antara lain karakteristik antrian, karakteristik kedatangan, serta karakteristik pelayanan [3]. 1 Karakteristik Kedatangan Karakteristik kedatangan dapat terdiri dari Ukuran atau populasi kedatangannya yaitu terbatas atau tidak terbatas. Perilaku kedatangan dapat dilihat dari pelanggan yang tetap menunggu hingga mendapatkan pelayanan dan tidak berpindah antrian atau pelanggan yang menolak dan keluar dari antrian. Pola kedatangan pelanggan yang mengantri setiap waktunya dapat diperkirakan dengan distribusi peluang yaitu Poisson di mana setiap kedatangan tidak saling berhubungan satu sama lain dan waktu antar kedatangan hampir sama. 2 Karakteristik Antrian karakteristik antrian atau disiplin pelayanan adalah aturan untuk pelanggan yang akan mendapatkan pelayanan dalam sebuah batisan antrian. Aturan sering digunakan dalam sebuah model yaitu aturan First Come First Serve FCFS yaitu pelanggan yang pertama masuk akan dilayani lebih dulu. Aturan lainnya yaitu Last-In, First-Out LIFO, Priority Service PS, Service in Random Order SRO, dan General Service Discipline GD. 3 Karakteristik Pelayanan karakteristik pelayanan memiliki empat jenis pelayanan yang menggambarkan desain sistem antrian antara lain Single Channel atau sistem antrian jalur tunggal, Multiple Channel atau sistem antrian jalur berganda. B. Notasi Model Antrian Notasi yang digunakan pada model antrian yaitu Notasi Kendall yang dikemukakan oleh Kendall dan dituliskan dalam notasi a / b / c. Lee kemudian menambahkan simbol d, e dan f sehingga notasi berubah menjadi a / b / c / d / e / f dan disebut sebagai notasi Kendall-Lee, sehingga karakteristik suatu antrian dapat dituliskan dalam notasi a / b / c d / e / f . Keterangan a= distribusi antar kedatangan b= distribusi waktu pelayanan c= jumlah channel atau saluran pelayanan d= disiplin pelayanan e= kapasitas sistem f= besarnya populasi masukan / populasi pelanggan TABEL I SIMBOL-SIMBOL PADA NOTASI KENDALL-LEE Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan yaitu distribusi Poisson atau saling bebas. Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan tetap / konstan Distribusi antar kedatangan atau waktu pelayanan memiliki distribusi umum Disiplin-disiplin pelayanan Dituliskan dalam angka atau keterangan finite dan infinite C. System Development Life Cycle SDLC System Development Life Cycle SDLC adalah sebuah siklus pengembangan sistem yang memiliki beberapa tahap antara lain, perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan perawatan maintenance [15]. D. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum [2]. Pengujian dilakukan dengan dua metode yaitu pengujian blackbox dan User Acceptance Test UAT. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah perencanaan penelitian yang akan dilakukan sepanjang proses riset. Proses tersebut dijelaskan pada Gambar 1. Proses dan alur penelitian ini dilakukan dengan SDLC. Gambar. 1 Metodologi penelitian Metodologi penelitian memiliki tiga tahap dan dibantu dengan metode masing-masing. Analisis awal dilakukan dengan studi literatur dan observasi awal, perancangan dilakukan untuk merancang model yang akan dibangun serta penerapan yang dilakukan dengan implementasi koding dan pengujian sistem yang telah dibangun. 1 Analisis Awal Analisis awal dilakukan melalui studi literatur dan observasi awal. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang teori antrian, serta membaca penelitian-penelitian terkait. Observasi awal dilakukan pada RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak. Observasi dilakukan sebanyak 3 kali pada hari yang berbeda, yaitu pada tanggal 29 Oktober 2018 terhadap Poli Bidan dan Kandungan, Poli Mata, Poli Bedah, Poli Saraf, Poli Anak, dan Poli THT-KL. Observasi kedua pada 1 November 2018 terhadap Poli Bidan dan Kandungan, Poli Mata, Poli Syaraf, Poli Anak, Poli THT-KL dan Poli Gigi. Observasi awal juga menghasilkan diidentifikasinya model antrian baru yang tepat dan dapat membantu memperbaiki model antrian yang sudah berjalan pada antrian poli rawat jalan rumah sakit. 2 Perancangan Perancangan sistem dilakukan berdasarkan analisis awal dan akan dimasukkan pada model antrian baru dengan tepat, dilanjutkan dengan perancangan arsitektur sistem dan database untuk diimplementasikan pada sistem. Perancangan sistem dituliskan dalam Unified Modeling Language UML. 3 Penerapan Penerapan model yang telah dirancang diimplementasikan pada sistem dalam sebuah sistem berbasis website. Sistem yang telah diimplementasikan pada website akan diuji dengan pengujian blackbox dan User Acceptance Test UAT. B. Hasil Analisis Awal Sistem Antrian Analis awal yang dilakukan dengan cara observasi pada RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie untuk mendapatkan sistem yang berjalan, yaitu proses pelayanan rawat jalan yang terjadi. Proses pelayanan pasien pada rawat jalan yaitu pendaftaran pasien, proses pasien menunggu layanan medis, dan proses pelayanan pasien. Hasil analisis sistem berjalan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut Gambar. 2 Gambaran awal sistem yang sedang berjalan Observasi dilanjutkan dengan menghitung waktu pelayanan medis terhadap 10 pasien pertama pada setiap poli rawat jalan sebagai sample. Hasil observasi menunjukkan bahwa pasien mendaftar pada loket pendaftaran yang dimulai dari pukul dan ditutup pada pukul pada hari yang sama, saat loket ditutup pasien tidak dapat mendaftar dan harus kembali keesokan harinya. Banyak pasien yang mencoba untuk datang lebih awal agar untuk mendapatkan nomor antrian secepat mungkin dan terjadi penumpukan sebelum pendaftaran dimulai. Pasien yang telah mendaftar selanjutnya mengantri untuk dilayani sesuai urutan kedatangan dan setiap poli. Poli-poli rawat jalan memiliki satu ruang pelayanan. Deskripsi tersebut menggambarkan distribusi kedatangan pelanggan saling lepas, waktu pelayanan pendaftaran setiap harinya tetap, jumlah saluran pelayanan tunggal atau single channel, disiplin antrian yang berjalan menggunakan disiplin antrian First Come First Serve FCFS, kapasitas sistem dan populasi pelanggan terbatas. Model antrian yang berjalan dapat dituliskan dalam notasi Kendall-Lee yaitu M/D/1 FCFS/F/F. Masalah pada antrian yang berjalan yaitu rata-rata pasien yang ingin mendaftar harus datang lebih awal dari jam pendaftaran yang telah ditentukan, kondisi tersebut tidak kondusif untuk diterapkan kepada pasien yang pada dasarnya tidak dalam kondisi yang sehat. Pasien juga harus menunggu presensi dokter sebelum mendapatkan pelayanan medis selama kurang lebih 2 jam setelah pendaftaran. Hasil observasi juga menunjukkan JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi bahwa antrian antar pasien bukan masalah utama karena rata-rata hanya memakan waktu kurang dari 10 menit antar pasien. Masalah dapat disimpulkan terjadi pada saat proses pasien mengantri pada pendaftaran pasien hingga proses pasien menunggu layanan medis pada poli rawat jalan yang bersangkutan di mana pasien harus menunggu selama kurang lebih 3 jam. Untuk membantu jalannya model antrian, maka harus dibangun sebuah sistem baru yang dapat mengurangi masalah yang terjadi dalam hal pendaftaran dan pemantauan antrian yang berjalan, agar pasien yang sedang dalam kondisi tidak baik dapat lebih nyaman sebelum menerima pelayanan di poli-poli rawat jalan rumah sakit. C. Perancangan Pengujian Sistem Uji sistem dilakukan dengan User Acceptance Test UAT dan pengujian blackbox. 1 Pengujian Blackbox Pengujian blackbox pada penelitian ini bertujuan untuk memeriksa apakah sistem yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Proses pengujian dilakukan dengan beberapa perintah pada sistem, kemudian memastikan bahwa sample data yang dimasukkan sebagai input akan menghasilkan output yang sesuai dengan skenario yang diinginkan. TABEL II SKENARIO PENGUJIAN BLACKBOX 2 User Acceptance Test UAT User Acceptance Test UAT dilakukan terhadap pengguna sistem dan menghasilkan sebuah dokumen hasil uji untuk membuktikan bahwa sistem yang dibangun sudah diterima dan memenuhi kebutuhan. Pada pengujian ini UAT dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner adalah teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi daftar pernyataan atau pertanyaan terhadap responded [11]. Pengujian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi 9 pernyataan kepada 30 responden. Kriteria responden yang dipilih yaitu harus pernah mendaftar dan mendapat pelayanan dari poli-poli rawat jalan rumah sakit. Responden akan terlebih dahulu mencoba aplikasi untuk dapat mengetahui kapabilitas dan kelancaran jalannya aplikasi. Kuesioner pada pengujian ini terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas, dan aspek komunikasi visual. TABEL III SKOR PENILAIAN KUESIONER PENGUJIAN Sangat mudah/ sangat menarik/ sangat membantu Cukup mudah/ cukup menarik/ cukup membantu Tidak mudah/ tidak menarik/ tidak membantu Sangat tidak mudah/ sangat tidak menarik/ sangat tidak membantu Hasil kuesioner yang telah dirangkum berdasarkan aspek-aspek pengujian tersebut akan dihitung jumlah dan persentase % dari tanggapan seluruh responden. IV. HASIL DAN PERANCANGAN Tahapan penelitian yang telah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4 berikut Gambar. 3 Hasil tahapan penelitian A. Perancangan Konseptual Tahapan analisis awal yang telah diuraikan pada section metodologi penelitian dilanjutkan dengan tahapan perancangan konseptual yang dilakukan dengan Unified Modeling Language UML yang terdiri dari class diagram yang digunakan untuk menggambarkan perancangan struktur kelas-kelas yang terlibat dalam sistem dan hubungannya antara satu dengan yang lain. Use case diagram digunakan untuk menggambarkan pemodelan untuk kegiatan sistem dan mempresentasikan interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang dibangun serta untuk mengetahui fungsi apa yang sudah ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Activity diagram untuk menggambarkan alur kerja pada sistem yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem secara bertahap. Perancangan dilanjutkan dengan membuat database yang sesuai untuk mengimplementasikan model antrian pada sistem berbasis website. B. Perancangan Arsitektur Sistem JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat, maka arsitektur sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar. 4 Rancangan arsitektur sistem Sistem memiliki dua aktor yang terlibat, yaitu admin dan pasien. Pasien dapat menginputkan data pendaftaran untuk mendaftar pada poli rawat jalan yang diinginkan dan mendapatkan informasi pendaftaran berupa nomor antrian dan informasi dokter yang bersangkutan. Sedangkan admin dapat mengelola data dan informasi pada setiap poli rawat jalan. C. Model Antrian Baru yang Dibangun Model antrian baru yang dibangun pada sistem berbasis website dapat menerima pelanggan yang tetap dibatasi sesuai dengan jam operasional rumah sakit. Jumlah channel atau saluran pelayanan menjadi lebih banyak, yang sebelumnya Single Channel berubah menjadi Multiple Channel. Kapasitas sistem dan populasi pelanngan yang sebelumnya terbatas dapat berubah menjadi tidak terbatas karena seluruhnya ditangani oleh sistem, sedangkan disiplin pelayanan tetap menggunakan aturan First Come First Serve FCFS karena pasien harus tetap dalam antrian. Model antrian berjalan dengan notasi M/D/1 FCFS/F/F diubah menjadi M/D/n FCFS/∞/∞ pada sistem baru yang dibangun. D. Hasil Antarmuka Sistem Antarmuka sistem terdiri dari antarmuka beranda, antarmuka register, antarmuka login, dan antarmuka untuk masing-masing user yaitu pasien, admin poli, dan superadmin. Antarmuka pasien terdiri dari halaman menu daftar poli, halaman pasien memilih poli, halaman pemantauan antrian dan halaman profil pasien. Antarmuka superadmin terdiri dari halaman kelola data user, dokter dan poli. Antarmuka admin poli terdiri dari halaman menu loket poli dan dan halaman daftar riwayat pendaftaran poli. Gambar. 5 Antarmuka daftar poli rawat jalan Gambar. 6 Antarmuka pemantauan antrian E. Analisis Hasil Implementasi Hasil analisis awal yang dilakukan sebelumnya dengan observasi menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan pasien dari proses pendaftaran hinga mendapatkan layanan medis yaitu selama 2 jam, sedangkan setelah diimplementasikan pada website dilakukan simulasi pendaftaran oleh beberapa user untuk menhitung waktu yang dihabiskan pasien atau calon pasien. Hasil perhitungan waktu yang diperoleh yaitu hanya selama 1 menit dari user mendaftar hingga mendapatkan nomor antrian. Hal ini membuktikan bahwa sistem baru yang dibangun mereduksi waktu tunggu pasien dengan sangat efisien. F. Hasil Pengujian Pengujian pada aplikasi pendaftaran dan pemantauan antrian rumah sakit dilakukan dengan 2 pengujian, yaitu pengujian blackbox untuk mengetahui hasil output sistem dan memeriksa fungsional dari sistem, serta User Acceptance Test UAT dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui feedback langsung dari 30 pengguna aplikasi yang dapat menilai berjalannya aplikasi sesuai dengan kebutuhan pasien dan mengetahui tingkat keberhasilan sistem yang dibangun. 1 Pengujian Blackbox Pengujian blackbox dilakukan terhadap spesifikasi fungsional dari sistem, kondisi input program berdasarkan yang dilihat, dan kesesuain output yang dihasilkan. Pengujian input data dilakukan pada aktivitas log in user dan serta proses keloa data user, dokter dan poli saat masuk sebagai superadmin. Berdasarkan seluruh pengujian blackbox yang dilakukan, JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi user mencoba untuk memasukkan seluruh input kosong dan salah satu data input kosong, maka sistem makan mengeluarkan pesan kesalahan dan data tidak dapat disimpan. Dengan demikian, sistem dapat menangani data tersebut sesuai dengan yang diharapkan. 2 User Acceptance Test User Acceptance Test UAT dilakukan terhadap 30 orang responden yang mencoba aplikasi untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang tersedia. 30 orang responden memiliki kriteria yaitu merupakan orang-orang yang pernah mendaftar dan mendapatkan pelayanan dari poli rawat jalan rumah sakit. Kuesioner disebarkan secara online melalui google form, dengan responden harus mengisi data diri seperti nama, umur, pekerjaan untuk mengetahui persebaran responden, serta memberi tanggapan terhadap 9 pernyataan yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Selain itu, responden juga dapat memberikan saran terhadap aplikasi. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek kemudahan akses yang diberikan antara lain sebagai berikut. Pernyataan ke-1 User dapat mengakses aplikasi dengan mudah. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 8. Gambar. 7 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek kemudahan akses Pernyataan ke-2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 9. Gambar. 8 Respons terhadap pernyataan ke-2 aspek kemudahan akses Pernyataan ke-3 Aplikasi dapat dengan mudah dipelajari. Respons terhadap pernyataan ketiga dapat dilihat pada gambar 10. Gambar. 9 Respons terhadap pernyataan ke-3 aspek kemudahan akses Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 3 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan kedua yaitu kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan pada aplikasi dengan jumlah tanggapan sangat mudah sebanyak 20 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek kemudahan akses yaitu sangat mudah, ini berarti user dapat menjalankan aplikasi dengan sangat mudah. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek fungsionalitas yang diberikan antara lain sebagai berikut. Pernyataan ke-1 Aplikasi dapat membantu proses pendaftaran. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 11. Gambar. 10 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek fungsionalitas Pernyataan ke-2 Aplikasi dapat membantu memantau antrian. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 12. Gambar. 11 Respons terhadap pernyataan ke-2 aspek fungsionalitas Pernyataan ke-3 Aplikasi dapat membantu melihat informasi pendaftaran poli rawat jalan. Respons terhadap pernyataan ketiga dapat dilihat pada gambar 13. JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Gambar. 12 Respons terhadap pernyataan ke-3 aspek fungsionalitas Pernyataan ke-4 Aplikasi dapat membantu proses pendaftaran menjadi lebih singkat. Respons terhadap pernyataan keempat dapat dilihat pada gambar 14. Gambar. 13 Respons terhadap pernyataan ke-4 aspek fungsionalitas Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 4 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan pertama, kedua dan keempat dengan jumlah tanggapan sangat membantu sebanyak 17 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek fungsionalitas yaitu sangat mudah, ini berarti user menilai aplikasi sangat membantu dalam proses pendaftaran dan pemantauan antrian rawat jalan rumah sakit. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan aspek komunikasi visual yang diberikan antara lain sebagai berikut. Pernyataan ke-1 Tampilan aplikasi menarik. Respons terhadap pernyataan pertama dapat dilihat pada gambar 15. Gambar. 14 Respons terhadap pernyataan ke-1 aspek komunikasi visual Pernyataan ke-2 Tampilan menu mudah dimengerti. Respons terhadap pernyataan kedua dapat dilihat pada gambar 16. Gambar. 15 respons terhadap pernyataan ke-2 aspek komunikasi visual Pada grafik-grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 2 pernyataan, jumlah tanggapan paling tinggi terdapat pada pernyataan jumlah tanggapan sangat membantu sebanyak 17 responden. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap aspek fungsionalitas yaitu sangat mudah, ini berarti user menilai aplikasi sangat membantu dalam proses pendaftaran dan pemantauan antrian rawat jalan rumah sakit. G. Analisis Hasil Pengujian Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian blackbox terhadap proses input dan output yang membuktikan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik serta User Acceptance Test oleh 30 responden terhadap 9 pernyataan tentang sistem meliputi tiga aspek antara lain aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan hasil pengujian menyatakan bahwa sistem telah dapat diterima oleh user dengan sangat baik. V. KESIMPULAN Pada proses analisis awal dapat diketahui model-model antrian dari hasil studi literatur, pada observasi awal yang dilakukan pada Rumah Sakit Sultan Syarif Mohammad Alkadrie selama 3 hari dapat diketahui bahwa waktu yang dihabiskan paling banyak oleh pasien pada saat proses pendaftaran dan menunggu dokter datang untuk mendapatkan layanan selama paling sedikit 2 jam, sedangkan waktu yang dihabiskan pasien saat mendapatkan layanan medis rata-rata hanya selama 10 menit, maka dari itu waktu tunggu pasien tidak termasuk lama saat proses layanan medis telah dimulai. Penelitian dilanjutkan dengan perancangan sistem yang akan dibangun. Dituliskan dalam UML yang terdiri dari class diagram, use case diagram dan activity diagram sistem. Berdasarkan perancangan dilakukan proses implementasi ke dalam sebuah website. Yang dapat membantu pasien melakukan pendaftaran dan pemantauan antrian poli-poli rawat jalan rumah sakit. Setelah dilakukan simulasi, telah dihitung bahwa waktu yang dihabiskan pasien dari pendaftaran hingga mendapatkan nomor antrian yaitu hanya selama 1 menit dan pasien juga dapat memantau jalannya antrian tanpa harus menunggu di rumah sakit. Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian blackbox terhadap proses input dan output yang membuktikan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik serta User JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika, Vol. 6, No. 2, Agustus 2020 Korespondensi Adetya Pratiwi Acceptance Test oleh 30 responden terhadap 9 pernyataan tentang sistem meliputi tiga aspek antara lain aspek kemudahan akses, aspek fungsionalitas dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan hasil pengujian menyatakan bahwa sistem telah dapat diterima oleh user dengan sangat baik. REFERENSI [1] Bustani, Neti M., A. Joy Rattu, and Josephine SM Saerang. Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi Utara. EBiomedik 2015. [2] Clune, Thomas .L. dan Richard B. Rood, Software Testing and Verification In Climate Model Development, IEEE Journal , Focus Climate Change Software, 2011. [3] Heizer, Jay dan Barry Render, Operation Management. Jakarta Salemba Empat Jakarta, 2008. [4] Hamdani, Ahmad Yusuf, Analisis Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional Layanan, Surakarta Universitas Sebelas Maret, 2016. [5] Krajewski J. dan Larry P. Ritzman, Operation Management Processes and supply chain Ninth Edition, New Jersey Pearson Education, Inc, 2010. [6] Pressman, Roger S., Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7, Yogyakarta Andi, 2010. [7] Rohman, Abdul. Mengenal Framework “Laravel” Best PHP Frameworks for 2014, 2014. [8] Rudiyanto, Arief. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta Andi. 2011. [9] Siagian, P. Penelitian Operasional Teknik dan Praktek. Jakarta Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 1987 [10] Sidik, Betha. Pemrograman WEB dengan PHP. Bandung Informatika, 2012. [11] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta, 2010. [12] Sukamto, Rosa Ariani dan M. Shalahudin. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung Informatika Bandung, 2013. [13] Sukamto, Rosa Ariani. Black-Box Testing, Testing dan Implementasi Sistem, 2009. [14] Suryadhi, Putu A. R. dan Nichson Jp Manurung. Model Antrian pada Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. Bali Universitas Udayana, 2009. [15] Susanto, Azhar. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangannya. Indonesia Lingga Jaya, 2004 ... Suryo Adi Wibowo Wibowo et al., 2020 juga menerapkan sistem antrian pada poliklinik namun pada penelitian ini ditambahkan perhitungan bobot untuk menentukan prioritas pasien pada antrian. Dwi Feriana Susilowati Susilowati and Asmunin, 2020, Adetya Pratiwi Pratiwi, Ripanti and Sukamto, 2020, Cato Chandra Chandra et al., 2020 serta Fuaida Nabyla Nabyla and Sigitta, 2019 juga merancang dan mengembangkan sistem antrian pada bidang kesehatan. ...Kebutuhan terhadap sistem antrian pada saat ini menjadi hal yang dinilai penting. Studi literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem antrian yang dikembangkan bersifat spesifik untuk satu proses atau instansi tertentu saja. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengembangkan sistem antrian yang dapat digunakan oleh siapapun dengan struktur antrian single-channel single-phase. Metodologi penelitian menggunakan design science research. Rancangan sistem antrian telah dibangun menjadi sebuah aplikasi berbasis website dengan nama Kelebihan dari sistem ini yang juga menjadi kontribusi dalam penelitian adalah sistem antrian ini dapat digunakan oleh siapapun, antar pengguna sistem dapat menjadi follower/following dengan pengguna lainnya. Evaluasi pada sistem ini telah dilakukan black box yang memberikan hasil pengujian valid pada semua proses pengujian yang dilakukan. Selain itu juga dilakukan user acceptance test pada aspek aksesibilitas, aspek fungsional, dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan, hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem telah diterima dengan baik oleh AyuRhamani SuryadhiNichson Jp ManurungJika ingin mendapatkan layanan kesehatan pada sebuah rumah sakit atau klinik, biasanya harus mengantri untuk menunggu giliran dilayani. Jenis layanan kesehatan sangat sulit untuk ditentukan trafiknya, karena kapan orang sakit atau membutuhkan layanan kesehatan sulit untuk diketahui. Penelitian ini menganalisa dan menentukan model antrian pelayanan kesehatan di Poli Bedah dan Poli Mata di Rumah Sakit Umum Sanglah berdasarkan pola kedatangan, waktu layanan dan distribusi jumlah dokter yang melayani pasien dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan karakteristiknya dan dinotasikan kedalam notasi Kendall maka model antrian pada pelayanan kesehatan di Poli Bedah dan Poli Mata Rumah Sakit Umum Sanglah digolongkan kedalam sistem antrian M/M/n, dimana kedatangan pasien terdistribusi, waktu pelayanan terhadap pasien terdistribusi normal dan jumlah dokter yang melayani pasien terdistribusi seragam yaitu lebih dari satu the past 30 years, most climate models have grown from relatively simple representations of a few atmospheric processes to complex multidisciplinary systems. Computer infrastructure over that period has gone from punchcard mainframes to modern parallel clusters. Model implementations have become complex, brittle, and increasingly difficult to extend and maintain. Verification processes for model implementations rely almost exclusively on some combination of detailed analyses of output from full climate simulations and system-level regression tests. Besides being costly in terms of developer time and computing resources, these testing methodologies are limited in the types of defects they can detect, isolate, and diagnose. Mitigating these weaknesses of coarse-grained testing with finer-grained unit tests has been perceived as cumbersome and counterproductive. Recent advances in commercial software tools and methodologies have led to a renaissance of systematic fine-grained testing. This opens new possibilities for testing climate-modeling-software Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional LayananAhmad HamdaniYusufHamdani, Ahmad Yusuf, Analisis Efisiensi Model Antrian Menggunakan Teori Antrian di Loket Pembayaran Pajak Kendaraan Samsat Surakarta pada Jam Operasional Layanan, Surakarta Universitas Sebelas Maret, S PressmanPendekatan PraktisiPressman, Roger S., Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7, Yogyakarta Andi, Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta AndiArief RudiyantoRudiyanto, Arief. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta Andi. Testing, Testing dan Implementasi SistemRosa SukamtoArianiSukamto, Rosa Ariani. Black-Box Testing, Testing dan Implementasi Sistem, 2009.
MesinAntrian – Software Nomor Antrian Rumah Sakit Email : info@ : Vorsea, Solusi Antrian KantorDewasa ini seiring dengan perkembangan di dunia teknologi yang semakin pesat, teknologi informasi juga salah satu tool untuk membantu meningkatkan pelayanan bagi rumah sakit khususnya dalam layanan menunggu antrian poliklinik. Hasil observasi di RSUI Harapan Anda Tegal dengan menggunakan metode pengumpulan data dan wawancara dengan pihak pengelola Informasi Teknologi serta pengamatan terhadap penerapan sistem yang digunakan oleh rumah sakit terdapat masalahan dalam hal sistem pendaftaran dan antrian pada layanan poliklinik diantaranya tidak ada kejelasan nomor antrian pasien, tidak ada informasi yang terkait nomor antrian keberapa yang sedang dan akan dilayani dan tidak adanya integrasi data dari sistem pendaftaran, rekam medis dan layanan poliklinik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem pendaftaran dan antrian di rumah sakit pada layanan poliklinik. Metode yang digunakan adalah Design Science Research Methodology DSRM. Hasilnya adalah prototype sistem pendaftaran dan antrian layanan poliklinik berbasis smartphone di RSUI Harapan Anda. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Journal of Information System Vol. 4, No. 2, Nopember 2019 168-177 DOI Desain Aplikasi Sistem Pendaftaran Online Menggunakan Smartphone Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan pada Rumah Sakit Fuaida Nabyla1, Rito Cipta Sigitta Hariyono2 Universitas Peradaban Prodi Teknik Informatika, FST, Jalan Raya Pagojengan Kec. Paguyangan, KabupatenBrebes email 1nabylafuaida614 2ritocipta Diterima 12 Oktober 2019; Direvisi 22 Nopember 2019; Disetujui 25 Nopember 2019 Abstrak Sejalan dengan perkembangan di dunia teknologi yang semakin pesat, teknologi informasi juga salah satu tools untuk membantu meningkatkan pelayanan bagi rumah sakit khususnya dalam layanan pendaftaran pasien dan menunggu antrian. Tidak ada informasi yang terkait nomor antrian ke berapa yang sedang dan akan dilayani dan tidak adanya integrasi data dari sistem pendaftaran, rekam medis dan layanan poliklinik menjadikan pasien cepat jenuh dan tidak efisien. Maka peneliti mengembangkan desain sistem pendaftaran dengan metode yang digunakan adalah Design Science Research Methodology DSRM, sebuah metodologi yang berorentasikan desain informasi sistem. Desain sistem pendaftaran ini merupakan aplikasi online berbasis smartphone yang dapat diakses oleh pasien untuk melakukan pendaftaran layanan kesehatan di rumah sakit. Sehingga proses antrian pendaftaran menjadi efektif karena sistem ini memiliki fitur notifikasi yang memberikan informasi nomer antrian dan perkiraan waktu kapan nomer antrian dilayani. Tentunya ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendaftar dan mengatur antrian. Kata kunci Aplikasi Marvel, Balsamiq Mockup, Design Science Research Methodology Abstract In line with developments in the world of technology that is increasingly fast, information technology is also one tool to help improve services for hospitals specialized inpatient registration services and waiting in line. there is no information regarding the number of queuing numbers that are being and will be announced and no data from the registration system, medical records, and polyclinic services makes patients quickly saturated and inefficient. Then the researcher developed the registration system design with the method used was the Design Research Methodology Science DSRM, a study that oriented the design of information systems. The design of this registration system is a smartphone-based online application that can be accessed by patients to register for health services at the hospital. Request the queue registration process to be effective because this system has a notification feature that provides queue number information and estimates the time whenever the queue number is served. Surely this makes it easy for patients to register and prepare queues.. Keywords Marvel Application, Balsamiq Mockup, Design Science Research Methodology Desain Aplikasi Sistem Pendaftaran Online ... Fuaida ◼ 169 1. PENDAHULUAN Pada era sekarang ini hampir setiap orang menuntut pelayanan publik yang semakin efisien, salah satunya pelayanan kesehatan di lingkungan Rumah Sakit. “Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”[1]. Pelayanan yang baik merupakan kunci untuk menarik minat konsumen dan mempertahankannya, dengan pelayanan yang baik dapat menciptakan kepuasan konsumen yang mengarah pada ketahanan dan loyalitas konsumen [2]. Semakin bertambahnya populasi di dunia maka jumlah antrian dan panjang antrian juga akan semakin bertambah. Dalam dunia usaha, bertambahnya pelanggan berarti bertambah pula transaksi usaha [3]. Antrian adalah suatu fenomena yang timbul pada aktivitas hidup manusia, antrian awalnya muncul karena disebabkan oleh aktivitas pelayanan yang tidak diimbangi oleh kebutuhan akan pelayanan sehingga pengguna layanan tersebut tidak terlayani dengan segera. Menunggu merupakan kegiatan yang membosankan, seperti menunggu giliran pelayanan di rumah sakit, khususnya pada poliklinik rawat jalan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Waktu tunggu yang lama akan mengurangi kenyamanan pasien dan berpengaruh pada keputusan pasien di masa mendatang [4]. Dengan adanya masalah tersebut, maka rumah sakit dituntut untuk menciptakan prosedur agar pasien tidak menunggu lama ketika ingin mendapatkan pelayanan. Antrian muncul disebabkan oleh aktivitas pelayanan yang tidak diimbangi oleh kebutuhan akan pelayanan sehingga pengguna layanan tersebut tidak terlayani dengan segera [2]. Hasil observasi beberapa rumah sakit menggunakan metode pengumpulan data dan wawancara terkait pelayanan pasien pada sistem pendaftaran, rekam medis dan sistem antrian tunggu layanan yang masih menggunakan sistem manual mengakibatkan terjadinya pemborosan waktu, biaya, dan tenaga. Sejalan dengan perkembangan di dunia teknologi yang semakin pesat, teknologi informasi termasuk salah satu tools untuk membantu meningkatkan pelayanan bagi rumah sakit, salah satunya dalam layanan pendaftaran pasien dan menunggu antrian layanan kesehatan agar pasien mendapatkan pelayanan yang baik dan terarah. Sistem informasi didefinisikan secara teknis sebagai seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan atau mengambil, memroses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi [5]. Tahap-tahap ini menentukan bagaimana system akan beroperasi dari segi penempatan hardware, software, dan infrastruktur network; user interface; forms, dan report yang digunakan; dan program, database, files tertentu yang dibutuhkan [6]. Dari permasalahan tersebut, maka terdapat pertanyaan penting 1. Bagaimana membangun dan mengembangkan sistem pendaftaran pasien layanan poliklinik di RSUI Harapan Anda yang memberikan kemudahan bagi pasien dalam proses pendaftaran dan menunggu antrian; 2. Bagaimana desain sistem pendaftaran online pasien layanan poliklinik RSUI Harapan Anda dengan menggunakan smartphone yang memberikan informasi antrian dan perkiraan waktu kapan nomer antrian dilayani. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan dan pengaplikasian ilmu di bidang informatika serta memberikan kontribusi pada rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam sistem pendaftaran pasien dan antrian. 2. METODE PENELITIAN Design Science Research Methodology DSRM adalah sebuah metodologi yang berorientasi desain sistem informasi. DSRM juga merupakan kerangka prosedur yang digunakan untuk mempermudah penelitian di bidang teknologi informasi yang digunakan sebagai proses pemahaman serta mengulas untuk mengenali dan mengevaluasi hasil penelitian. Design Science Research Methodology DSRM terdiri dari enam tahapan yang harus dilakukan, yaitu problem identification and motivation identifikasi masalah dan motivasi, 170 JOINS Vol. 4, No. 2, Nopember 2019 168-179 objective of the solution mendefinisikan objek dari solusi permasalahan, design and development perencanaan dan pengembangan, demonstration demonstrasi, evaluation evaluasi dan communication komunikasi [7]. Tahapan-tahapan tersebut diilustrasikan pada gambar 1. Proses identifikasi masalah dilakukan pada bagian pelayanan poliklinik dengan melakukan pengumpulan data dengan cara 1. Observasi. Peneliti memposisikan diri sebagai pengamat dimana proses pengamatan dilakukan secara langsung di Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal; 2. Wawancara. Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data dengan melalui tanya jawab dengan pengelola pihak IT dari RSUI Harapan Anda. Metode wawancara digunakan guna memperoleh keterangan tentang beberapa data atau hal-hal yang diperlukan dalam penelitian. Gambar 1. Tahapan Metodologi Penelitian Proses identifikasi masalah menghasilkan output berupa beberapa point masalah yang sedang dihadapi pihak layanan poli RSUI Harapan Anda. Identifikasi masalah yang dilakukan dengan metode wawancara, dilakukan dengan cara membuat forum diskusi FGD focus group discussion, bersama-sama antara peneliti dengan pihak manajemen rumah sakit yang terkait dengan masalah yang akan diselesaikan. Hasil dari FGD ini berupa kesimpulan yang menjelaskan masalah, tujuan dari solusi dan pengetahuan tentang apa yang mungkin dan layak untuk dijadikan solusi. Hasil dari FGD dijadikan acuan bagi peneliti untuk membuat desain sistem yang berupa flowchart. Flowchart dibuat untuk menggambarkan alur sistem yang akan dikembangkan. Berdasarkan flowchart tersebut, peneliti melanjutkan proses dengan membuat desain prototype sistem antrian yang disesuaikan dengan sistem pendaftaran pasien. Desain prototipe ini dibuat dengan menggunakan aplikasi desain mock up sebagai bentuk sistem informasi yang diminta serta menggunakan aplikasi desain marvell untuk simulasi perancangan program. Setelah mengembangkan atau membuat desain prototipe dengan mock up, kemudian Desain Aplikasi Sistem Pendaftaran Online ... Fuaida ◼ 171 desain tersebut dipresentasikan kepada pengelola layanan IT di RSUI Harapan Anda dengan menggunakan aplikasi marvell melalui smartphone untuk memudahkan pihak IT mengembangkan program dari desain prototipe yang telah dilakukan serta memberitahukan tentang bagaimana menggunakan program dalam memecahkan masalah. Hasil pengamatan dan evaluasi sistem dilakukan oleh pihak IT RSUI Harapan Anda, apakah sistem sudah sesuai dengan yang di harapakan oleh pihak pengelola layanan IT RSUI Harapan Anda atau belum. Tujuan lain dari tahapan ini adalah untuk mengamati dan mengukur seberapa baik solusi ini untuk menyelesaikan masalah yang ada. Selain itu, pihak pengelola layanan IT RSUI Harapan Anda juga memberikan penilaian berupa kendala-kendala yang dihadapi saat menggunakan program ini, serta masalah-masalah yang mungkin muncul nantinya. Hasil evaluasi yang berkaitan dengan masalah dan solusi di atas di dokumentasikan dan dijadikan laporan untuk melanjutkan proses pengmebangan sistem. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses observasi dilakukan langsung di lapangan, dimulai dari registrasi pasien, aktifitas rekam medis, dan melakukan wawancara dengan pasien saat aktifitas menunggu antrian panggilan di ruang tunggu bagian pelayanan poliklinik. Hasil dari identifikasi masalah dijelaskan pada tabel 1 sebagai berikut Tabel 1. Identifikasi masalah • Proses pendaftaran untuk mendapakan antrian pelayanan poli klinik masih dilakukan secara manual • Waktu pendaftaran secara manual masih cukup lama, sekitar 7 – 10 menit karena data di input oleh petugas registrasi sehingga harus antri. • Sistem Informasi Pendaftaran Rekam Medis belum terintegrasi ke Pelayanan Poli Nomer Antrian Aktifitas menunggu panggilan • Pemanggilan masih manual • Sering terjadi pemanggilan yang berulang • Tidak adanya kepastian pemanggilan pasien • Tidak adanya monitor aktivitas antrian • Terjadinya pemborosan waktu Dari hasil FGD ada beberapa identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan solusi yang sama, sehingga nantinya pada proses ini, 8 delapan masalah yang sudah didefenisikan akan dikerucutkan menjadi 4 empat definisi masalah, seperti proses pendaftaran untuk mendapakan nomer antrian pelayanan poli masih dilakukan secara manual dan waktu pendaftaran yang masih cukup lama sekitar 7-10 menit bisa dibuatkan solusi yang sama yaitu input data pasien yang dilakukan secara online dan terintegrasi langsung ke sistem rekam medis. Tabel 2 menunjukkan definisi masalah dan solusi hasil dari FGD yang telah dilakukan Tabel 2. Definisi masalah Solusi yang akan terlaksana Proses pendaftaran untuk mendapakan antrian pelayanan poli masih dilakukan secara manual Input data pasien akan bersifat online, data pasien terntegrasi langsung ke sistem rekam medis, sehingga mengurangi pemborosan waktu Sistem informasi pendaftaran rekam medis Sistem registrasi pendaftaran secara otomatis akan memberikan nomer antrian kepada pasien setelah 172 JOINS Vol. 4, No. 2, Nopember 2019 168-179 belum terintegrasi ke pelayanan poliklinik mendaftar online, kemudian data pasien yang mendaftar akan dikelola oleh pihak rekam medik dan akan dikirim ke bagian pelayanan poliklinik sesuai antrian poliklinik yang dituju pasien. Perawat setiap layanan poliklinik hanya duduk di depan sistem untuk memantau pasien yang dilayani serta yang akan di layani berdasarkan daftar antrian yang sudah ada. Tidak adanya estmasi waktu pemanggilan pasien selanjutnya Setelah pasien mendapatkan nomer antrian untuk pelayanan poliklinik yang dituju. Pasien akan mengetahui antrian ke berapa yang sedang dilayani dengan melihat tampilan dari display monitor yang tersedia di beberapa tempat yang ada di Rumah sakit, dengan adanya informasi tersebut akan memudahkan pasien saat menunggu pelayanan poliklinik dan dapat di akses urutan antrian melalui smartphone Skema pendaftaran menggunakan smartphone diawali dengan aplikasi yang sudah terinstall di smartphone pasien kemudian mengisi form pendaftaran berikut tampilan proses pengisian form pendaftaran dengan menggunakan basis data smartphone menggunakan mockup seperti ditampilkan pada Gambar 2. Gambar 2. Proses pendaftaran online Setelah pasien mendapatkan nomer antrian, maka secara otomatis pada display monitor ruang tunggu menampilkan informasi pasien yang sedang di layani dan akan di layani pada setiap poli pelayanan di rumah sakit harapan anda seperti pada Gambar 3. Desain Aplikasi Sistem Pendaftaran Online ... Fuaida ◼ 173 Gambar 3. Monitoring antrian dan notifikasi antrian Pemberitahuan atau notifikasi kepada pasien yang mendaftar secara online bertujuan agar pasien yang nomer antriannya akan segera dipanggil supaya bersiap-siap untuk berada dekat ruang poliklinik yang dituju sehingga ketika nomer antriannya dipanggil bisa langsung masuk ruang dokter dan lebih efisien dalam hal waktu dan petugas tidak perlu melakukan pemanggilan berulang. Notifikasi ini akan muncul pada saat 3 tiga nomer antrian sebelum antrian pasien. Setelah proses Design and Development dengan membuat skema interaksi dan Design dengan menggunakan mock up selesai, maka selanjutnya dilakukan proses demonstrasi menggunakan aplikasi marvell. Demonstrasi ini dilakukan kepada pihak IT rumah sakit sebagai pihak yang akan menjadi operator untuk system ini kedepan nantinya. Tentunya pada saat proses demonstrasi system yang dibuat sudah benar-benar real sehingga pihak IT rumah sakit bisa memberikan masukan-masukan untuk bahan evaluasi nantinya dan juga untuk memberitahukan kendala-kendala apa saja yang bakal dihadapi nantinya. 1 Implementasi tampilan awal, proses login, dan input data Gambar 4. Proses log in dan pendaftaran online 2 Implementasi nomer antrian, notifikasi nomer antrian dan pendaftaran berhasil 174 JOINS Vol. 4, No. 2, Nopember 2019 168-179 Gambar 5. Nomer antrian dan notifikasi antrian online Evaluasi sistem dilakukan oleh pihak IT RSUI Harapan Anda sebagau user. User mengamati dan mengukur seberapa baik solusi ini untuk menyelesaikan masalah yang ada. User juga memberikan penilaian berupa kendala-kendala yang dihadapi saat menggunakan program ini, serta masalah-masalah yang mungkin muncul nantinya. Berikut adalah program atau konsep yang dihasilkan setelah dilakukan evaluasi bersama pihak rumah sakit 1 Skema Pendaftaran sebelum dan setelah dievaluasi. Konsep awal skema pendaftaran online untuk pasien bisa dilakukan menggunakan android dan dashboard yang ada di rumah sakit. Setelah pasien mendaftar secara online melalui aplikasi, pasien tidak langsung mendapatkan nomer antrian. Setelah di evaluasi, ternyata konsep ini sangat tidak efektif, membutuhkan proses yang lama dan tetap saja terdapat ketidakpastian nomer antrian setelah mendafar online. Untuk selanjutnya maka dibuat konsep dimana pada saat pasien melakukan registrasi secara online melalui android maka pasien akan langsung mendapatkan nomer antrian. Selanjutnya pasien cukup melapor ke bagian registrasi untuk melapor dan menyerahkan persyaratan. a b Gambar 6. Skema Pendaftaran sebelum a dan setelah dievaluasi b 2 Form registrasi online sebelum dan setelah dievaluasi. Form registrasi online pada awalnya berisi nomor anggota, nama, dan poli. Setelah di evaluasi oleh pihak rumah sakit, harus ditambahkan jenis pasien BPJS, Jaminan Asuransi dan Umum, karena ini merupakan SOP yang tidak bisa dilewatkan pada saat pasien Desain Aplikasi Sistem Pendaftaran Online ... Fuaida ◼ 175 melapor pada bagian registrasi untuk menyerahkan persyaratan. Sesuai dengan hasil diskusi dengan pihak RS, untuk tahap awal sistem ini tidak melayani pasien yang mendaftar pada beberapa hari sebelumnya. Namun untuk kedepannya akan dibuatkan halaman supaya pasien bisa mendaftar beberapa hari kedepan. a b Gambar 7. Form registrasi online sebelum a dan setelah dievaluasi b 3 Notifikasi sebelum dan setelah dievaluasi Konsep awal yang didesain untuk notifikasi hanya ditujukan kepada petugas rekam medis pada saat pasien telah berhasil mendaftar secara online yaitu “informasi data pasien lama telah mendaftar kembali, untuk segera menyerahkan rekam medis ke poli yang dituju’. Untuk notifikasi kepada pasien tidak ada. Setelah dievaluasi bersama pihak rumah sakit, disarankan untuk menambahkan notifikasi kepada pasien “pendaftaran anda berhasil !!, pastikan anda membawa identitas dan persyaratan administrasi KTP, Kartu Berobat, Kartu Jaminan BPJS/Asuransi", supaya pasien tidak lupa membawa persyaratan dalam bentuk hardcopy. Apabila persyaratan ini tidak bisa ditunjukan, maka pasien tidak bisa dilayani karena sebagai bukti validitas atau keaslian identitas pasien. a b Gambar 8. Notifikasi sebelum a dan setelah dievaluasi b 4 Nomer antrian setelah dievaluasi Setelah dilakukan evaluasi, ternyata konsep ini juga membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang, sehingga nantinya teknologi pendaftaran secara online melalui android malah mempersulit pasien. Untuk itu di sarankan supaya nomer antrian didapatkan 176 JOINS Vol. 4, No. 2, Nopember 2019 168-179 setelah pasien berhasil mendaftar secara online melalui android, kemudian pada handphone pasien akan langsung muncul nomer antrian sehingga pasien merasa tenang karena sudah mendapatkan nomer antrian. a b Gambar 9. Nomer antrian sebelum a dan setelah dievaluasi b 5 Desain proses registrasi akun sebelum dan setelah dievaluasi Desain proses registrasi akun awalnya menggunakan email dan password. Setelah dievaluasi ternyata pihak rumah sakit menyarankan supaya email dihilangkan karena tidak semua pasien memiliki email, cukup dengan Nama pasien, Nomer ID Pasien dan Nomor HandPhone. Untuk memastikan proses registrasi berhasil, maka dibuat notifikasi “register akun berhasil, silahkan login untuk mendaftar pemeriksaan”. a b Gambar 10. Desain proses registrasi akun sebelum a dan setelah dievaluasi b 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan perancangan desain sistem pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Desain sistem pendaftaran online yang dibuat adalah pendaftaran dalam hal pendaftaran antrian pada layanan poliklnik yang memberikan informasi nomer antrian dan perkiraan waktu kapan nomer antrian dilayani; 2. Desain sistem pendaftaran online berbasis smartphone pada layanan poliklinik bisa digunakan oleh pasien Desain Aplikasi Sistem Pendaftaran Online ... Fuaida ◼ 177 menggunakan smartphone pribadi untuk melakukan pendaftaran dalam rentang waktu satu hari; 3. Desain sistem pendaftaran online berbasis smartphone pada layanan poliklinik membuat proses antrian menjadi efektif karena memiliki fitur notifikasi dimana ketika tiga nomer antrian terdekat akan terpanggil, tentunya ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendaftar dan mengatur antrian. 5. SARAN Saran-saran yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut 1. Untuk penerapan aplikasi perlu sosialisasi pada pasien poliklinik RSUI Harapan Anda; 2. Perlu adanya petugas admin yang terlatih dan terpercaya untuk menjaga aplikasi; 3. Untuk pengembangan sistem selanjutnya diharapkan pendaftaran bisa dilakukan lebih dari satu hari DAFTAR PUSTAKA [1] Kemenkes RI, “Klasifikasi Rumah Sakit,” p. 116, 2010. [2] J. G. Barnes, “Secrets of Customer Relationship Management Rahasia Manajemen Hubungan Pelanggan,” Yogyakarta Andi, 2003. [3] E. Haryanto, “Queuing System Dengan Voice Untuk Rumah Sakit,” J. Tek., vol. 5, no. 2, pp. 114–153, 2015. [4] A. Esti, Y. Puspitasari, and A. Rusmawati, “Pengaruh Waktu Tunggu dan Waktu Sentuh Pasien Terhadap Tingkat Kepuasaan Pasien Poli Umum Di Puskesmas Sukorame Kota Kediri,” Str. J. Ilm. Kesehat., 2013. [5] D. A. dan J. D. Gusriyanti, “Koperasi Tanjung Sari,” J. Manaj. Sist. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 936–951, 2018. [6] dan R. R. A. Dennis, BH. Wixom, Systems Analysis and Design Fourth Edition. New York John Wiley and Sons, Inc., 2009. [7] K. Peffers, T. Tuunanen, M. A. Rothenberger, and S. Chatterjee, “A Design Science Research Methodology For Information Systems Research,” J. Manag. Inf. Syst., 2007. ... Metode yang digunakan penulis dalam merancang sistem informasi layanan pengaduan masyarakat adalah DSRM. Design Science Research Methodology DSRM merupakan sebuah metodologi yang berorientasi desain sistem informasi [9]. Adapun tahapan yang dilakukan penulis sesuai dengan metode yang digunakan antara lain. ...Amelia SahfitriDonny ApdianRukmanta JayawigunaYahya SuhermanDesa Karyasari adalah desa yang berada di Kabupaten Karawang. Desa Karyasari seringkali menghadapi permasalahan dalam pelayanan pengaduan masyarakat atau keluhan masyarakat. Dalam pengolahan layanan pengaduan masyarakat proses penyampaian keluhan dari masyarakat masih manual yaitu proses keluhan yang masuk dalam bentuk form, dan laporan data keluhan masyarakat yang masih dalam bentuk formulir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun sistem informasi layanan pengaduan masyarakat berbasis web pada desa karyasari. Metode penelitian yang digunakan adalah Design Science Research Methodology DSRM, tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan yang baik dan pemahaman yang mendasar mengenai proses pengembangan sistem sehingga dapat terjadi komunikasi yang baik antara pengembang sistem dan pengguna. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan sistem informasi yang melakukan transaksi secara terstruktur, atau dapat digunakan untuk menjelaskan proses transaksi kepada pengguna dan pihak-pihak yang tertarik untuk menggunakan sistem informasi.... Smart contract memiliki kemampuan mengurangi campur tangan manusia dalam melakukan alur proses bisnis dalam lingkungan sistem [23], serta memiliki kemampuan audit secara otomatis sehingga kontak dan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh pengguna dapat diselesaikan secara lebih cepat dan efisien [24]. [26]. Dengan kata lain, Metode DSR bertujuan untuk meningkatkan produksi, presentasi, dan evaluasi penelitian ilmu desain serta konsisten dengan prinsip dan pedoman penelitian ilmu desain yang telah ditetapkan dalam studi penelitian sebelumnya [27]. ...Sekolah merupakan lembaga formal pendidikan dimana didalamnya mencakup interaksi antara guru, siswa, tenaga administrasi serta sistem dan prosedur yang terdapat dalam lingkungannya. Mekanisme monitoring dan evaluasi pembejaran diwujudkan dalam bentuk pencatatan hasil belajar siswa berupa nilai maupun kompetensi yang dimilikinya. Saat ini mekanisme pencatatan nilai hingga pembuatan rapor siswa masih dilakukan dengan secara konvesional sehingga biasanya berjalan lambat karena kurangnya integrasi data pada lingkungan sekolah tesebut. Disamping itu, keamanan data nilai perlu ditingkatkan guna menjamin keaslian dari data-data hasil pendidikan tersebut. Teknologi blockchain menawarkan suatu solusi sistem dan teknologi dimana data dimungkinkan untuk dapat terintegrasi dengan baik. Hal ini disebabkan blockchain memiliki kemampuan mengelola data secara lebih transparan, terpercaya dan dapat ditelusuri.. Blockchain adalah ledger besar yang terdesentralisasi dan terdistribusi yang menyimpan catatan transaksi digital sedemikian rupa sehingga membuatnya dapat diakses dan terlihat oleh banyak anggota dalam jaringan dan terjaga keamanannya. Karena blockchain adalah basis data terdesentralisasi, tidak ada yang mengatur atau memilikinya, dan setelah data diunggah ke blockchain, data tersebut tidak dapat diubah sehingga data tidak dapat dirusak atau dipalsukan. Sistem informasi yang dikombinasikan dengan teknologi blockchain, maka sistem akan memiliki kemampuan untuk membangun kepercayaan trust antara semua pelaku dalam kegiatan akademik sekolah dengan sifatnya yang transparan, mampu untuk mengurangi biaya dan kompleksitas pengembangan sistem, memiliki kemampuan penyimpanan data yang dapa t diandalkan, terpercaya dan tidak dapat dimanipulasi oleh siapapun di dalam atau di luar sistem, juga memiliki kemampuan meng-otomatisasi proses inti dalam sistem dengan mekanisme smart contract yang dimilikinya, serta memiliki kemampuan meningkatkan kecepatan ketertelusuran data yang bersifat real time. Metode yang digunakan dalam peleitian ini adalah menggunakan pendekatan Design Science Research, dimana bagian yang akan digunakan ada tahap1,2,dan tahap 3. Tahapan tersebut nantinya akan dikolaborasi dengan model pengambangan sistem As-Is dan To-Be guna mendapatkan requirements engineering sistem, serta pendekatan Software Development Life Cycle SDLC, guna mendesain arsitektur sistem pencatatan data akademik sekolah berbasis blockchain. Pada penelitian ini teknologi blockchain diharapkan dapat menjadi suatu mekanisme pencatatan data-data hasil pembelajaran akademik yang dilakukan pada lingkungan sekolah dengan lebih aman, sulit untuk dimodifikasi, dapat ditelusuri oleh semua pihak sehingga mampu menjamin keaslian data-data akademik tersebut dan dapat diakui oleh semua pihak didalamnya maupun yang membutuhkan data-data tersebut.... Suryo Adi Wibowo Wibowo et al., 2020 juga menerapkan sistem antrian pada poliklinik namun pada penelitian ini ditambahkan perhitungan bobot untuk menentukan prioritas pasien pada antrian. Dwi Feriana Susilowati Susilowati and Asmunin, 2020, Adetya Pratiwi Pratiwi, Ripanti and Sukamto, 2020, Cato Chandra Chandra et al., 2020 serta Fuaida Nabyla Nabyla and Sigitta, 2019 juga merancang dan mengembangkan sistem antrian pada bidang kesehatan. ...Kebutuhan terhadap sistem antrian pada saat ini menjadi hal yang dinilai penting. Studi literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem antrian yang dikembangkan bersifat spesifik untuk satu proses atau instansi tertentu saja. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengembangkan sistem antrian yang dapat digunakan oleh siapapun dengan struktur antrian single-channel single-phase. Metodologi penelitian menggunakan design science research. Rancangan sistem antrian telah dibangun menjadi sebuah aplikasi berbasis website dengan nama Kelebihan dari sistem ini yang juga menjadi kontribusi dalam penelitian adalah sistem antrian ini dapat digunakan oleh siapapun, antar pengguna sistem dapat menjadi follower/following dengan pengguna lainnya. Evaluasi pada sistem ini telah dilakukan black box yang memberikan hasil pengujian valid pada semua proses pengujian yang dilakukan. Selain itu juga dilakukan user acceptance test pada aspek aksesibilitas, aspek fungsional, dan aspek komunikasi visual. Secara keseluruhan, hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem telah diterima dengan baik oleh pengguna.... Maulana et al., 2019 Pada penelitian yang sebelumnya memang sudah banyak yang telah menerapkan aplikasi antrian ini, seperti penelitian dengan judul perancangan dan implementasi aplikasi sistem antrian untuk pasien pada dokter umum berbasis android dan sms gateway. Aplikasi ini memberikan notifikasi kepada pasien ketika terdapat nomor yang terdekat telah dipanggil Nabyla & Sigitta, 2019. Selain itu juga terdapat penelitian dengan judul perancangan aplikasi antrian online kunjungan kehamilan berbasis web Pane, 2020. ...Rika MelyantiDedy Irfan Ambiyar AmbiyarRiska KhairanaRumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Salah satu pelayanan di Rumah Sakit Syafira adalah Poli kunjungan rawat jalan dokter spesialis, dimana pasien melakukan kunjungan dan mendaftar ke spesialis tujuan sampai akhirnya mendapatkan nomor antrian kunjungan yang masih dilakukan secara manual dan menyebabkan banyak waktu pasien terbuang percuma untuk menunggu. Untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan membangun Sistem Antrian Online Kunjungan Pasien Rawat Jalan, sehingga proses pengambilan antrian pasien tidak memakan waktu lama dan menjadi lebih efisien bagi pasien. Untuk itulah digunakan metode waterfall. Perancangan sistem antrian dibangun menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah Sistem Antrian Online yang dapat mengatasi masalah seperti pengambilan nomor antrian, info jadwal dokter dan laporan harian kunjungan pasien. Tentunya ini dapat memberikan kemudahan bagi petugas dan pasien untuk mendaftar dan mengatur antrian.... Design Science Research Methodology DSRM adalah sebuah metodologi yang berorentasikan desain informasi sistem. DSRM juga merupakan kerangka prosedur yang digunakan untuk mempermudah penelitian di bidang teknologi informasi yang digunakan sebagai proses pemahaman serta mengulas untuk mengenali dan mengevaluasi hasil penelitian Nabyla & Hariyono, 2019. Ilmu desain menciptakan dan mengevaluasi artefak IT yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah organisasi Purwati et al., 2022. ...Yani YulistiawatiDonny ApdianHasmizal HasmizalKas kecil adalah sejumlah uang tunai yang di gunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang jumlahnya relatif kecil. PT Plastik Karawang Fleksindo merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang plastik dengan bahan baku yang ramah lingkungan. Sama halnya dengan perusahaan yang lain PT Plastik Karawang Flexindo juga memiliki dana kas kecil yang berguna untuk membiayai pengeluaran operasional harian perusahaan yang jumlahnya relatif kecil didalam pencatatan pengeluaran dan kas kecil masih memanfaatkan sekaligus menggunakan microsoft excel. Namun belum dibuatkan penjurnalan untuk setiap laporan pengeluaran kas. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Design Science Research Methodology DSRM, yaitu digunakan untuk mengembangkan sistem yang terkait dengan desain sebuah layanan dalam bentuk sistem informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam pengelolaan kas kecil, oleh Karawang Flexindo yaitu metode sistem dana tidak tetap fluktuatif dimana dalam metode ini pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sesuai dengan keperluan tidak berdasarkan jumlah pengeluaran sebelumnya dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil.... Proses antrian pendaftaran menjadi efektif tentunya akan memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendaftar dan mengatur antrian 14. Sesuai dengan penelitian 2017 menggunakan pendaftaran online mampu meningkatkan penghematan waktu tunggu 15. ...Annisa UlfahEde Surya DarmawanAbstrakSituasi pandemi COVID-19 mengharuskan para tenaga kesehatan beradaptasi untuk tetap melayani pasiendengan optimal, termasuk para bidan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak dari tempat PraktikMandiri Bidan PMB. Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan pelayanan KIA di masa pandemi COVID-19serta menyajikan analisis yang berkaitan pelayanan KIA di PMB. Penelitian ini merupakan penelitian diambil dengan melakukan wawancara mendalam kepada pemilik Praktik Mandiri Bidan N di Kota dianalisis dan sajikan dengan pendekatan analisis penelitian menunjukkan strategi SOmenerapkan pelayanan KIA dengan memperhatikan physical distancing melalui panduan pemerintah danSatgas COVID-19 serta memanfaatkan layanan digital untuk konsultasi pasien. Strategi WO yaitu denganmemaksimalkan kegiatan pendaftaran online, menerapkan SOP pelayanan dan pencegahan infeksi sesuaiarahan protokol kesehatan. Sedangkan strategi ST yaitu dengan melakukan skrining yang tepat serta efisiensipenggunaan APD. Strategi WT yaitu dengan melakukan pencegahan infeksi baik dari bidan maupun pasien,serta mengedukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan dan penularan COVID-19. Analisis SWOT dapatdigunakan untuk membentuk strategi dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Praktik Mandiri Bidan,khususnya pada Bidan N pada masa pandemi COVID-19 serta menganjurkan bidan maupun pasien untuk tetapmelaksanakan pelayanan sesuai dengan arahan protokol kesehatan. Kata Kunci COVID-19, kebidanan, kesehatan ibu dan anak... Sehingga proses antrian pendaftaran menjadi efektif karena sistem ini memiliki fitur notifikasi yang memberikan informasi nomor antrian dan perkiraan waktu kapan nomer antrian dilayani. Tentunya ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendaftar dan mengatur antrian [6]. Aplikasi,memudahkan pasien untuk melakukan pendaftaran pasien secara online. ...Hendra RohmanAnnisa Kusuma WatiAgung KurniawanPendaftaran online di Puskesmas Piyungan diimplemtasikan sejak bulan September 2021. Pendaftaran online belum pernah dilakukan evaluasi dan peninjauan. Pendaftaran online yang diimplementasikan tidak banyak masalah yang dihadapi, namun kesadaran masyarakat tentang mendaftar secara online masih sangat rendah. Kegiatan ini melakukan tinjauan implementasi pendaftaran online rawat jalan berbasis web dilihat dari aspek sederhana, partisipatif, berkelanjutan, akuntabel, transparansi, dan keadilan kepada sasaran kegiatan. Metode pengumpulan data kegiatan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Alur pendaftaran online cukup mudah dimengerti dan dipahami. Partisipasi masyarakat dalam pendaftaran secara online masih rendah. Inovasi pendaftaran online belum terpikirkan akan seperti apa inovasi untuk pendaftaran online tersebut. Pendaftaran online sudah adil terhadap pasien lama dan baru karena untuk pasien lama sudah memiliki berkas dan nomor rekam medis, sedangkan untuk pasien baru belum bisa mendaftar secara online karena belum memiliki nomor rekam medis dan harus datang ke puskesmas. Pelayanan terhadap pasien pendaftaran online sudah cepat. Tampilan web pendaftaran online sudah terbuka terdapat tujuan pemeriksaan serta format identitas pasien untuk klinik juga sudah sesuai dengan pelayanan pendaftaran offline. Tinjauan implementasi pendaftaran online pasien rawat jalan berbasis web terdapat 3 aspek yang belum optimal yaitu partisipasi, keberlanjutan, dan transparansi. 3 aspek yang sudah optimal yaitu aspek sederhana, akuntabel, dan keadilan.... Ada yang memberikan tanggapan memuaskan sikap dokter yang ramah, dan selalu mendengar keluhan pasien dengan baik terhadap penyakit yang dideritanya. Dari wawancara tersebut juga dapat diketahui bahwa sebagian pasien langsung memberikan tanggapan tidak memuaskan karena tenaga medis yang kurang cepat tanggap terhadap kurangnya kemampuan operator IT terhadap aplikasi komputer menjadi kendala yang sangat fatal sekali dalam pelayanan administrasi secara online, yakni pelayanan tersebut menjadi lamban Nabyla & RC, 2019. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan sosialisasi dan pelatihan kepada para operator IT secara maksimal dan berskala agar mereka dapat mengatasi berbagai kendala apabila terjadi kesalahan teknis pada saat pengisian data Ardista, 2016. ...Cut Muftia KeumalaZanzibar ZanzibarRumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat indonesia. Hal itu baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Sebab rumah sakit memiliki fungsi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat miskin. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan pihak Rumah Sakit Bunda Lhokseumawe sudah dilakukan secara maksimal sesuai prosedur yang berlaku. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan pihak Rumah Sakit Bunda menimbulkan berbagai tanggapan. Ada yang memberikan tanggapan memuaskan sikap dokter yang ramah dan ada pula tanggapan pasien tidak memuaskan. Kurangnya kemampuan operator IT terhadap aplikasi komputer menjadi kendala yang sangat fatal sekali dalam pelayanan administrasi secara online. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan sosialisasi dan pelatihan kepada para operator IT secara maksimal dan berskala agar mereka dapat mengatasi berbagai kendala apabila terjadi kesalahan teknis pada saat pengisian data. Adapun hambatan lainnya dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan pihak Rumah Sakit Bunda Lhokseumawe terhadap pasien adalah masih kurangnya dokter spesialis. Untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter spesialis ini, maka pihak pimpinan harus melakukan penambahan tenaga dokter spesialis tersebutSyaepudin SyaepudinRini MalfianyMeiniarti MeiniartiSistem informasi berbasis komputerisasi merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan dalam mengelola segala aktifitas perusahaan. Sistem informasi aplikasi administrasi gudang berbasiskan website di PT Karawang Distribusindo Raya dirancang karena pada aktifitas sehari-harinya masih menggunakan cara manual untuk validasi turun barang, pendataan daftar muat barang dan report Surat Perintah Keluar Barang SPKB, sehingga mempengaruhi dalam pelaksanaan operasional kerja, baik dalam segi kecepatan, pelayanan dan dari segi informasi yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat memudahkan proses aktifitas yang ada digudang. Dalam proses perancangan aplikasi ini menggunakan metode Design Science Reseach Method DSRM dengan alat bantu pemodelan sistem menggunakan Unified Model Language UML sebagai analisa data yang terdiri dari class diagram, use case diagram, sequential diagram, dan activity diagram. Implementasi aplikasi administrasi gudang di PT Karawang Distribusindo Raya memanfaatkan framework CodeIgniter, PHP dan MySQL dan melakukan tahap pengujian menggunakan metode blackbox. Hasil yang diharapkan dari perancangan aplikasi ini perusahaan dapat melakukan proses transaksi gudang secara tersistem dan membantu dalam membuat laporan secara GufroniDyan YulianaZainul MunawwirNew student registration is the initial gate that students and schools must go through in screening educational objects. An important event for a school, because this event is the starting point that determines the smooth running of a school's work. The purpose of this study was to determine the effectiveness and efficiency of using Google Form as an online student registration form at MA Sabilal Muhtadin. This type of research is descriptive qualitative. The subjects of this study were students of class X at MA Sabilal Muhtadin Pasir Putih Bungatan Situbondo which consisted of 10 students and 1 operator. Data collection techniques in this study are Observation, Interview, Documentation. The data analysis technique used in this study is data analysis using the Miles and Huberman analysis method. The results of data analysis show that the use of google forms is very helpful in an online registration process for new students at MA Sabilal Muhtadin so that the registration process runs effectively and paper motivates, presents, demonstrates in use, and evaluates a methodology for conducting design science DS research in information systems IS. DS is of importance in a discipline oriented to the creation of successful artifacts. Several researchers have pioneered DS research in IS, yet over the past 15 years, little DS research has been done within the discipline. The lack of a methodology to serve as a commonly accepted framework for DS research and of a template for its presentation may have contributed to its slow adoption. The design science research methodology DSRM presented here incorporates principles, practices, and procedures required to carry out such research and meets three objectives it is consistent with prior literature, it provides a nominal process model for doing DS research, and it provides a mental model for presenting and evaluating DS research in IS. The DS process includes six steps problem identification and motivation, definition of the objectives for a solution, design and development, demonstration, evaluation, and communication. We demonstrate and evaluate the methodology by presenting four case studies in terms of the DSRM, including cases that present the design of a database to support health assessment methods, a software reuse measure, an Internet video telephony application, and an IS planning method. The designed methodology effectively satisfies the three objectives and has the potential to help aid the acceptance of DS research in the IS I KemenkesKemenkes RI, "Klasifikasi Rumah Sakit," p. 116, of Customer Relationship Management Rahasia Manajemen Hubungan PelangganJ G BarnesJ. G. Barnes, "Secrets of Customer Relationship Management Rahasia Manajemen Hubungan Pelanggan," Yogyakarta Andi, System Dengan Voice Untuk Rumah SakitE HaryantoE. Haryanto, "Queuing System Dengan Voice Untuk Rumah Sakit," J. Tek., vol. 5, no. 2, pp. 114-153, EstiY PuspitasariA RusmawatiA. Esti, Y. Puspitasari, and A. Rusmawati, "Pengaruh Waktu Tunggu dan Waktu Sentuh Pasien Terhadap Tingkat Kepuasaan Pasien Poli Umum Di Puskesmas Sukorame Kota Kediri," Str. J. Ilm. Kesehat., D GusriyantiD. A. dan J. D. Gusriyanti, "Koperasi Tanjung Sari," J. Manaj. Sist. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 936-951, pengembangan sistem selanjutnya diharapkan pendaftaran bisa dilakukan lebih dari satu hari DAFTAR PUSTAKASaran-Saran Yang SeharusnyaSaran-saran yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut 1. Untuk penerapan aplikasi perlu sosialisasi pada pasien poliklinik RSUI Harapan Anda; 2. Perlu adanya petugas admin yang terlatih dan terpercaya untuk menjaga aplikasi; 3. Untuk pengembangan sistem selanjutnya diharapkan pendaftaran bisa dilakukan lebih dari satu hari DAFTAR PUSTAKARSUDKota Bandung. Alamat lokasi : Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung pada awalnya bernama Rumah Sakit Ujungberung. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat kota Bandung dan sekitarnya sehingga RSUD Kota bandung Aktifitasfront office yakni pendaftaran, antrian & pencatatan data pasien makin lebih mudah & lebih cepat dilakukan. Manajemen persediaan obat & manajemen SDM rumah sakit lebih mudah dikerjakan. Laporan keuangan & akuntansi tidak ribet lagi & sangat minim kesalahan karena sudah otomatis. Mewujudkan sentralisasi informasi manajemen rumah sakit. keluargaklinik, rumah sakit, dan pasien. Masalah tersebut berupa . penuhnya a. ntrian pasien di R. umah sakit, sehingga . mengakibatkan nilai . utilisasi d. ari fasilitas pelayanan menjadi buruk dan tentunya . meningkatkan waktu tunggu pasien. Namun disisi lain pada waktu yang . bersamaan ketika antrian di satu rumah sakit sangat penuh, di